Wednesday, 23 November 2016

alam bebas

pesan pendaki gunung


Pecinta alam selama ini adalah predikat yang di sandang oleh
parapenggiat alam bebas dan penempuh rimba, terutama sebuah organisasi
Mapala ( Mahasiswa Pecinta Alam ), sebuah predikat yang diberikan dari
awam. Namun pada nyatanya, predikat tersebut sering menimbulkan
polemik, apakah hanya pada sisi petualangan atau tentang peduli dengan
alam? Inilah yang kadang menjadi di lupakan oleh kalangan yang
menyandang predikat pecinta alam. Ironis.
 

Herman Lantang, salah satu kawan dekat Soe Hoek Gie yang ikut
bersamanya mendaki Semeru hingga meninggalnya Soe di Semeru,
menyatakan, orientasi mapala seharusnya adalah untuk menyelamatkan
sebuah daerah, mengenal masyarakat terdekat daerah hingga pelosok,
serta suaka alam.
 
Ia menyatakan, kepecinta alaman bukan hanya 'melihat' ke Himalaya
Nepal, bukan juga Seven Summit. "Jadi lebih untuk menyelamkan jiwa
patriotisme untuk mencintai tanah air, bukan orientasi setinggi
setinggi gunung untuk didaki bukan sedalam lautan untuk diselami,"
tuturnya.
  
Saat ditanya mulai kapan dan siapa yang pertama kali menggunakan
istilah pencinta alam, ia menerangkan bahwa istilahtersebut muncul
dari ide SOE HOEK GIE teman sejalur dan sepemahamannya.Ia kemudian
mengkisahkan secara sekilas awal terbentuknya pecinta alam.
 
"Istilah pencinta alam, awalnya pengemar alam itu dibawah senat sejak
tahun 1964," terangnya. Namun pada tahun 1968 istilah pengemar alam
berubah menjadi Pecinta alam dan pada saat itu juga langsung dibawah
naungan rektorat.
 
Herman lantang salut dengan pola pikir Soe sapaan akrab buat Soe Hok
Gie yang sudah punya pola pikir lebih maju bahwa pengemar alam
tersebut harus berdiri sendiri dan bukan di bawah senat mahasiswa
melainkan dibawah dekan FT - SUI. Berkat usaha tersebut pengemar alam
tersebut berubah nama menjadi pecinta alam di bawah rektorat langsung.
 
Herman Lantang sempat berpesan agar Mapalawan / Mapalawati agar selalu
ingat di manapun berada selalu ingat bumi tanah air kita yang
tercinta.
  
Ia juga menuturkan secara filosofis bahwa seseorang yang berdialog
dengan alam, dengan bintang - bintang dilangit, dengan lembah - lembah
dan pegunungan, dengan aliran sungai dan deburan ombak dipantai akan
mendapat kesucian jiwa. Masih menurut Herman, bahwa apabila kita
senantiasa berdialog denganalam, tanah air kita sendiri dengan
sendirinya akan memupuk rasacinta pada tanah air dan membangkitkan
perasaan patriotisme dalam arti kata yang sebenarnya.
 
"Tetapi hendaklah engkau berdialog dengan alam dengan sesungguh -
sungguhnya dan sejujur - jujurnya bukan berdialog dalam mimbar pidato
atau ruangan istana," tambahnya.
 
Baginya, seseorang yang telah mendapatkan kesucian jiwa karena selalu
berdialog dengan alam bebas dapat mencintai tanahairnya dengan hati
yang suci bagaikan kesucian air telaga dipegunungan yang tinggi.
 
"Jika engkau menjadi orang yang demikian, engkau akan menghadapi hidup
ini dengan tiada gentar dan engkau tidak akan mengucurkan air mata
setetespun apabila engkau nanti terpaksa berpisah dari segala yang ada
didunia ini," lanjutnya. Bang Herman Lantang mengingatkan sekali lagi,
bahwa kita dapat menjadi pecinta alam yang baik dan akan menjadi
seorang manusia yang dapat mengatakan dengan jujur pada diri kita
sendiri bahwa, soal mati bukan menjadi urusanmu, tetapi yang menjadi
persoalan utama ialah apa yang dapat kita perbuat dengan hidup kita
yang pendek dan singkat di dunia ini untuk kebaikan rakyat dan
bangsamu.
 
Herman Lantang menjadi legenda pendakian bersama Soe Hoek Gie dan
Idhan Dhanvantari Lubis, Soe Hoek Gie dimata Herman Lantang adalah
penggiat alam bebas sejati dan tokoh penggerak demokrasi untuk
Indonesia.



Menurutnya, jadi bukan tingginya gunung tapi makin terpencil, makin
terbelakang, makin sulit daerah - daerah di Indonesia disitulah letak
untuk mencintai alam. "Itulah tujuan mapala jaman dahulu yang beda
dengan mapala sekarang," jelas Herman.

"Jika engkau telah sampai hingga ke taraf ini, maka di pelosok manapun
engkau berada, dibawah Matterhorn, di puncak el Capitan di sierra
Nevada, di daerah Kasmir atau Nepal, di Hokkaidomaupun sekitar gunung
Fujijama yang suci ataupun puncak - puncak pegunungan di Selandia
Baru, engkau senantiasa dan selalu akan mengarahkan wajahmu kedaerah
khatulistiwa diantara benua Australia dan Asia, yaitu ibu pertiwi
Indonesia karena dia adalah Mekkah dan Roma bagimu," pesannya.








No comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system